22 March, 2006

Ketika hujan... terserah Tuhan



Saat hujan deras, daun tak lagi meranggas.
Namun banyak yang tak punya beras.

Saat kilat menyambar, listrik jadi penghantar.
Sayangnya tetap banyak yang lapar.

Saat guntur bergemuruh, bebatuan terjatuh.
Banyak yang kurang gizi hingga lumpuh

Apa kabar tuan dan nyonya?
Lihatlah nasib pemilih anda.

Menunggu janji kapan ditepati.
Menunggu sehat malah mati.

Hujan badai geledek menggelegar.
Mudah-mudahan kita tetap sabar

Sampai kapan???
Terserah Tuhan!!!



by B/W di saat hujan deras di Rawalumbu, Feb.2006

2 Comments:

At 19/4/06 21:47, Blogger biyan said...

Ha..ha..jadi fatalis setelah melihat Indonesia ya?

 
At 20/4/06 00:01, Blogger benewaluyo said...

papanya syifa, fatalis itu apa ya...?

 

Post a Comment

<< Home