Ketika hujan... terserah Tuhan
Saat hujan deras, daun tak lagi meranggas.
Namun banyak yang tak punya beras.
Saat kilat menyambar, listrik jadi penghantar.
Sayangnya tetap banyak yang lapar.
Saat guntur bergemuruh, bebatuan terjatuh.
Banyak yang kurang gizi hingga lumpuh
Apa kabar tuan dan nyonya?
Lihatlah nasib pemilih anda.
Menunggu janji kapan ditepati.
Menunggu sehat malah mati.
Hujan badai geledek menggelegar.
Mudah-mudahan kita tetap sabar
Sampai kapan???
Terserah Tuhan!!!
by B/W di saat hujan deras di Rawalumbu, Feb.2006
2 Comments:
Ha..ha..jadi fatalis setelah melihat Indonesia ya?
papanya syifa, fatalis itu apa ya...?
Post a Comment
<< Home